Sabtu, 08 November 2014

Budaya Kota Padang

BUDAYA 

 


1.    Agama
Mayoritas penduduk kota Padang adalah orang MInangkabau yang memeluk agama Islam. Agama lain yang dianut dikota ini adalah Kristen, Hindu, Protestan, Budhha dan Konghucu yang kebanyakan dianut oleh penduduk bukan dari suku Minangkabau. Beragam tempat beribadat juga dijumpai dikota ini, seperti masjid, gereja, vihara, pura dan klenteng.

2.    Bahasa

Bahasa Minang


Bahasa Minangkabau atau Bahaso Minang adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa Melayu yang dituturkan oleh orang Minangkabau sebagai bahasa ibu. Bahasa Minang masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat MInangkabau, baik yang berdomisili di Sumatera Barat maupun di perantauan. Namun, bagi masyarakat Minangkabau yang lahir diperantauan, telah lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.

3.    Kesenian

 
Randai


Seni  yang ada di kota Padang melekat dengan kesenian Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memiliki bermacam atraksi dan kesenian berupa:
a.    Tari-tarian yang terdiri dari Tari Pasamnbahan, Tari Piring, Tari Rantak, Tari Indang, Tari Payung. Diantara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai untuk mengucapkan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai. Selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang. Tari balance madam merupakan salah satu tarian hasil campuran seni Minangkabau dengan pendatang.
b.    Seni teater khas Minangkabau yang dikenal dengan Randai, merupakan gabungan beberapa jenis kesenian , seperti tari, silat, music, dialog, dengan gerakan khas melingkar. Ceritanya diambil dari kisah-kisah (kaba) yang klasik. Randai bisa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang. Dalam randai ini juga terdapat seni peran berdasarkan scenario.
c.    Gamat merupakan kesenian Melayu dengan melibatkan seni tari, seni suara dan seni music.
d.    Silek atau silat Minangkabau merupakan seni bela diri tradisional khas suku Minangkabau yang sudah berkembang sejak lama., dewasa ini silek tidak hanya diajarkan di Minangkabau saja, namun juga telah menyebar keseluruh Kepulauan Melayu bahkan hingga ke Eropa dan Amerika.
e.    Karawitan berupa alat music yang mengiringi tarian seperti:
-    Alat music tiup: saluang, bansi, pupuik batang padi, sarunai, pupuik tanduak
-    Alat music pukul: talempong, canang, rabano, indang, gandang, adok
-    Alat music gesek: rabab
f.    Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. Terdapat tiga genre seni berkata-kata, yaitu asambahan (persembahan), indang dan salawat dulang.
Seni berkata-kata atau bersilat lidah lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora dan aforisme. Dalam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak fisik.
g.    Industry kerajinan tangan di kota Padang lebih banyak bergerak pada bidang usaha border/sulaman, 31 unit usaha bergerak dibidang border/sulaman, 2 unit usaha bergerak dibidang tenun dan sisanya pada sulaman benang emas.

4.    Legenda

 
Batu Malin Kundang


Karya sastra tradisional berbahasa Minang memiliki persamaan bentuk dengan karya sastra tradisional berbahasa Melayu pada umumnya, yaitu berbentuk prosa, cerita rakyat, dan hikayat.

Penyampaiannya bisa dilakukan dalam bentuk cerita (kaba) atau dinyanyikan ( dendang). Legenda yang terkenal adalah Sitti Nurbaya yang berkisah tentang wanita yang dipaksa menikah dengan lelaki yang bukan pilihannya, karya Marah Rusli, yang kemudian pada tahun 1990 TVRI mengangkat cerita ini menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul Sitti Nurbaya. Roman Sengsara Membawa Nikmat karya tulis Sutan Sati, mengambil latar kota Padang dan suasana MInangkabau tempo dulu.

Roman ini menceritakan pengembaraan seorang tokoh utamanya bernama Midun, yang kemudian juga diangkat oleh TVRI tahun 1991 menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul yang sama. Legenda yang terkenal lainnya adalah legenda Malin Kundang yang menceritakan tentang anak durhaka yang dikutuk ibunya menjadi batu.

5.    Makanan

 
Randang


Masyarakat Minangkabau juga terkenal dengan masakannya. Dengan citarasanya yang pedas,  membuat masakan Minangkabau popular dikalangan masyarakat Indonesia bahkan dunia, sehingga dapat ditemukan hamper di seluruh Nusantara. Salah satu masakan tradisional Minang yang terkenal adalah Rendang, yang mendapat pengakuan dari seluruh dunia sebagai hidangan terlezat. Masakan lainnya yang khas antara lain Asam Padeh, Soto Padang, Sate Padang dan Dendeng Balado.
Masakan Minang mengandung bumbu rempah-remoah yang kaya seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, dan bawang merah. Beberapa diantaranya diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, sehingga tidak mengherankan jika ada masakan Minang yang dapat bertahan lama. Pada hari-hari tertentu, masakan yang dihidangkan banyak yang berbahan utama daging, terutama daging sapi, daging ayam dan daging kambing.

Masakan ini lebih dikenal dengan sebutan Masakan Padang, begitu pula dengan restoran atau rumah makan yang khusus menyajikannya disebut Restoran Padang. Padahal dalam masyarakat Minang itu sendiri, memiliki karakteristik berbeda dalam pemilihan bahan dan proses memasak, tergantung kepada daerahnya masing-masing..

6.    Museum
Museum yang ada di kota Padang terdiri atas:
a.    Museum adityawarman, yang berisikan replika budaya Minangkabau
b.    Museum Gempa 30 September 2009, yang berisikan nama-nama korban pada peristiwa gempa tanggal 30 September 2009.
c.    Gedung Joang ’45 Kota Padang, yang berisikan dokumentasi dan benda-benda bersejarah kota Padang

                                              
                                                                                                    

0 komentar:

Posting Komentar